Halaman

kerajaan malaka

1. Sumber sejarah Malaka
2. Runtuhnya kerajaan malaka
3. latar belakang
4. perkembangan sejarah
5. kehidupan politik dan ekonomi

download, KLIK DISINII...........!!!!!!!!!!!!!


-terimakasih-

Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
www.wikipedia.com
www.scribd.com
http://www.scribd.com/doc/
Priadi, Arif. 2009. Fisika 2 For Senior High School Year XI. Jakarta Timur : Yudistira.
Kusnadi, Soni, Yayan. 2009. Buku Saku Fisika SMA Kelas 1,2 &3. Jakarta. Kawan Pustaka
Fisika grade XI erlangga
Seribu pena grade XI erlangga



terima kasih

Masuk dan berkembangnya agama hindu budha di indonesia

Masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia tidak terlepas dari letak geografis Indonnesia yang berada di jalur perdagangan antara India dengan Cina pada Zaman pra sejarah.Selain letak Geografis Indoneisa peran penting lainnya adalah golongan Brahmana,karena golongan inilah yang paling menguasi tentang ajaranHindu.

DOWNLOAD SELENGKAPNYA KLIK DISINI.........!!!!!

terimakasih

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

                    KERAJAAN DEMAK

Sumber sejarah
Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa)

Latar belakang
Berdirinya Kerajaan Demak dilatarbelakangi oleh melemahnya pemerintahan Kerajaan Majapahit atas daerah-daerah pesisir utara Jawa. Daerah-daerah pesisir seperti Tuban dan Cirebon sudah mendapat pengaruh Islam. Dukungan daerah-daerah yang juga merupakan jalur perdagangan yang kuat ini sangat berpengaruh bagi pendirian Demak sebagai kerajaan Islam yang merdeka dari Majapahit
Sekitar tahun 1500 seorang Bupati Majapahit bernama Raden Patah, yang berada di Demak dan memeluk agama Islam terang-terangan memutuskan hubungan dengan Majapahit. Dengan bantuan daerah-daerah lainnya di Jawa Timur yang sudah Islam seperti Tuban, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan Demak sebagai pusatnya

Perkembangan
Raden Patah adalah raja pertama Kerajaan Demak. Ia memerintah dari tahun 1500-1518. Pada masa pemerintahannya, agama Islam mengalami perkembangan pesat. Raden Patah bergelar Senopati Jimbun Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Sayidin Penatagama. Pengangkatan Raden Patah sebagai Raja Demak dipimpin oleh anggota wali lainnya. Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan Demak meliputi daerah : Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan. Pada masa pemerintahannya juga dibangun Masjid Agung Demak yang dibantu oleh para wali dan sunan sahabat Demak.

Pada masa Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Raden Patah merasa berkewajiban untuk membantu. Jatuhnya kerajaan Malaka berarti putusnya jalur perdagangan nasional. Untuk itu, ia mengirimkan putrannya, Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka. Namun, usaha itu tidak berhasil. Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518, ia digantikan oleh putranya Pati Unus. Pati Unus hanya memerintah tidak lebih dari tiga tahun. Ia wafat tahun 1521 dalam usahanya mengusir Portugis dari kerajaan Malaka. Saudaranya, Sultan Trenggono, akhirnya menjadi raja Demak ketiga dan merupakan raja Demak terbesar. Sultan Trenggono berkuasa di kerajaan Demak dari tahun 1521-1546. Sultan Trenggono dilantik menjadi raja Demak oleh Sultan Gunung Jati. Ia memerintah Demak dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama Islam berkembang lebih luas lagi. Sultan Trenggono mengirim Fatahilallah ke Banten. Dalam perjalanannya ke Banten, Fatahillah singgah di Cirebon untuk menemui Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Bersama-sama dengan pasukan Kesultanan Cirebon, Fatahillah kemudian dapat menaklukan Banten dan Pajajaran.

Keruntuhan
Setelah wafatnya Sultan Trenggono pada tahun 1546, Kerajaan Demak mulai mengalami kemunduran karena terjadinya perebutan kekuasaan. Perebutan tahta Kerajaan Demak ini terjadi antara Sunan Prawoto dengan Arya Penangsang. Arya Penangsang adalah Bupati Jipang (sekarang Bojonegoro) yang merasa lebih berhak atas tahta Kerajaan Demak. Perebutan kekuasaan ini berkembang menjadi konflik berdarah dengan terbunuhnya Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang. Arya Penangsang juga membunuh adik Sunan Prawoto, yaitu Pangeran Hadiri.

Peninggalan
Soko Majapahit Tiang ini berjumlah delapan buah terletak di serambi masjid.Benda purbakala hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi ini diberikan kepadaRaden Fattah ketika menjadi Adipati Notoprojo di Glagahwangi Bintoro Demak 1475 M.adapun peninggalan purbakala yang terdapat di Masjid agung Demak tersebut,diantaranya yaitu :

a) Pawestren
Merupakan bangunan yangkhusus dibuat untuk sholat jamaah wanita.
Dibuat menggunakan konstruksi kayu jati, dengan bentuk atap limasan berupa sirap ( gentengdari kayu ) kayu jati. Bangunan ini ditopang 8 tiang penyangga, di mana 4 diantaranya berhias ukiran motif Majapahit. Luas lantai yang membujurke kiblat berukuran 15 x 7,30 m.Pawestren ini dibuat pada zaman
K.R.M.A.Arya Purbaningrat, tercermin dari bentuk dan motif ukiran Maksurah
atau Kholwat yang menerakan tahun 1866 M.

b) Surya Majapahit
Merupakan gambar hiasan segi 8 yang sangat populer pada masa Majapahit.
Para Ahli purbakalamenafsirkan gambar ini sebagai lambangKerajaan Majapahit. Surya Majapahit diMasjid Agung Demak dibuat pada tahun 1401 tahun Saka, atau 1479 M.

c) Maksurah
Merupakan Artefak bangunan berukir peninggalan masa lampau yang memiliki nilai estetika unik dan indah. Karya seni ini mendominasi keindahan ruang dalam masjid. Artefak Maksurah didalamnya berukirkan tulisan arab yang intinya memulyakan ke-Esa-an Tuhan Allah SWT. Prasasti di dalam Maksurah menyebut angka tahun 1287 H atau 1866 M, di mana saat itu Adipati Demak dijabat oleh K.R.M.A. Aryo Purbaningrat

d)Situs Kolam atau Wudlu
Situs Ini dibangun mengiringi awal berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudlu. Hingga sekarang situs kolam ini masih berada ditempatnya meskipun sudah tidak dipergunakan lagi

e) Menara
Bangunan sebagai tempat adzan ini didirikan dengan konstruksi baja.
Pemilihan konstruksi baja sekaligus menjawab tuntutan modernisasi abad XX.

first posting

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa